Adat Istiadat Jawa dan Mengenal Acara 7 bulanan / Selapanan

Adat Istiadat Jawa dan Mengenal Acara 7 bulanan / Selapanan

Adat- adat di jawa untuk seorang dari mulai kecil sampai dewasa

Adat kelahiran bayi di Jawa Indonesia memiliki nilai kearifan lokal yang sangat kental dengan budaya Jawa. Proses kelahiran bayi dianggap sebagai momen yang sangat penting dan sakral, sehingga perlu diiringi dengan ritual dan upacara tertentu. Berikut adalah beberapa tradisi adat kelahiran bayi di Jawa Indonesia.

  1. Tanggap Waras

Tanggap Waras adalah tradisi yang dilakukan setelah bayi lahir dan ibu telah pulang ke rumah. Tanggap Waras dilakukan pada hari ke-3 setelah kelahiran. Pada hari ini, keluarga dan sahabat dekat berkumpul di rumah untuk memberikan doa dan ucapan selamat kepada bayi serta memberikan sesajen kepada roh leluhur.

  1. Aqiqah

Aqiqah adalah tradisi Islam yang dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Pada hari ini, keluarga melakukan penyembelihan hewan seperti kambing atau sapi, yang kemudian dagingnya dibagikan kepada tetangga dan kerabat. Aqiqah juga diartikan sebagai tanda syukur keluarga atas kelahiran bayi.

  1. Imlek Weton

Imlek Weton adalah tradisi Jawa yang dilakukan pada hari ke-35 setelah kelahiran. Pada hari ini, keluarga melakukan upacara untuk mempersembahkan nasi tumpeng kepada leluhur yang sudah meninggal dunia sebagai bentuk syukur atas kelahiran bayi. Selain itu, keluarga juga melakukan prosesi memandikan bayi dengan air bunga dan minyak wangi.

  1. Siraman

Siraman adalah tradisi Jawa yang dilakukan sebelum bayi memasuki usia 3 bulan. Pada hari ini, keluarga dan tetangga berkumpul di rumah untuk memberikan doa dan memandikan bayi dengan air bunga dan minyak wangi. Siraman diartikan sebagai upacara pembersihan rohani dan jasmani.

  1. Sunat

Sunat adalah tradisi Islam yang dilakukan pada usia bayi antara 7 hari hingga 40 hari setelah kelahiran. Pada hari ini, keluarga melakukan prosesi sunatan untuk bayi laki-laki. Sunat diartikan sebagai tanda syukur dan bentuk perintah agama.

Adat kelahiran bayi di Jawa Indonesia memiliki nilai kearifan lokal yang sangat kental dengan budaya Jawa. Proses kelahiran bayi dianggap sebagai momen yang sangat penting dan sakral, sehingga perlu diiringi dengan ritual dan upacara tertentu. Berbagai tradisi adat kelahiran bayi di Jawa Indonesia di atas diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Jawa dan juga dapat dijadikan sebagai pengenalan dan pelestarian budaya Jawa.

 

Jamuan makanan adalah salah satu tradisi yang dilakukan dalam acara selapanan atau 7 bulanan di Indonesia. Acara selapanan adalah tradisi Jawa yang dilakukan pada usia ke-7 bulan kehamilan dan bertujuan untuk memberikan tanda syukur atas kelancaran kehamilan dan kesehatan bayi dalam kandungan. Pada acara ini, biasanya diadakan jamuan makanan untuk keluarga dan kerabat dekat.

Berikut ini adalah beberapa makanan yang biasanya disajikan dalam jamuan makanan selapanan atau 7 bulanan:

  1. Nasi Tumpeng

Nasi tumpeng adalah hidangan tradisional Indonesia yang biasanya disajikan pada acara-acara tertentu. Nasi tumpeng memiliki bentuk kerucut yang melambangkan gunung yang melambangkan kebesaran dan kesucian serta makna yang mendalam dalam setiap bahan dan sajian yang terdapat di dalamnya.

  1. Sate

Sate adalah hidangan yang terdiri dari potongan daging atau ayam yang ditusuk dan dibakar menggunakan arang. Sate dapat disajikan dengan berbagai bumbu seperti kecap manis, sambal kacang, atau sambal kecap. Sate juga merupakan makanan yang cukup populer di Indonesia, baik sebagai hidangan utama maupun sebagai makanan ringan.

  1. Sayur Asem

Sayur asem adalah hidangan yang terdiri dari sayuran seperti kacang panjang, labu siam, jagung muda, dan terung yang direbus dengan asam jawa, gula, dan garam. Sayur asem biasanya dihidangkan sebagai menu pelengkap untuk makanan lain.

  1. Ayam Goreng

Ayam goreng adalah hidangan yang terdiri dari potongan ayam yang digoreng dengan tepung atau rempah-rempah. Ayam goreng merupakan hidangan yang sangat populer di Indonesia dan dapat dihidangkan sebagai hidangan utama atau sebagai makanan ringan.

  1. Kue Tradisional

Kue tradisional seperti klepon, onde-onde, atau lapis legit biasanya disajikan sebagai hidangan penutup dalam jamuan makanan selapanan atau 7 bulanan. Kue-kue tradisional memiliki cita rasa yang khas dan dapat menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan dalam acara selapanan.

Selain makanan di atas, ada juga beberapa minuman yang biasanya disajikan dalam jamuan makanan selapanan atau 7 bulanan seperti teh, kopi, atau air kelapa muda. untuk paket selapanan bayi ini anda bisa minta solusi kepada Catering Aisya, atau anda klik https://kateringaisya.com/paket-nasi-kotak-7-bulanan-surabaya/ untuk Seluruh hidangan dalam jamuan makanan selapanan atau 7 bulanan biasanya dihidangkan secara tradisional dengan menggunakan alat-alat makan dan minum dari bahan tradisional seperti batok kelapa, daun pisang, atau anyaman bambu.

Dalam budaya Indonesia, jamuan makanan pada acara selapanan atau 7 bulanan tidak hanya sebagai acara makan, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan tali persaudaraan antar keluarga dan kerabat dekat. Dalam acara ini, keluarga dan kerabat dekat berkumpul untuk memberikan doa dan dukungan kepada ibu hamil serta bayi yang masih dalam kandungan. Dengan jamuan makanan ini